AKSI NYATA MODUL 3.3 PROGRAM BERDAMPAK MURID

 

PROGRAM KEPEMIMPINAN MURID MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Enterpreneur Berbasis Lingkungan
Oleh.
Calon Guru Penggerak Angkatan-3
(Anis Prasetiyaningsih, M.Pd)

F (FACTS)

Latar Belakang Program

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Prinsip pengembangan dari kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan berdasarkan Permendikbud nomor 62 tahun 2014 meliputi keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing, dan sifat program yang menyenangkan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

Preneur (entrepreneur) adalah seorang yang mempunyai sumber daya berupa tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya.  Dalam mengembangkan program ekstrakurikuler entrepreneur sekolah harus mampu menggali potensi peserta didik sehingga mampu membuat sebuah produk yang memiliki nilai tambah. Dalam kegiatan pembelajarannya dibekali dengan keterampilan abad 21 antara lain mengembangkan kemampuan berkolaborasi, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, mengembangkan kreatifitas, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis bagi peserta didik.

Didalam jiwa seorang entrepreneur harus ada kreatifitas, inovasi dan jiwa enterpreneur.  Jiwa entrepreneur harus ada dengan melihat prospek kedepan, apa yang akan menghasilkan peluang dan keuntungan dengan memikirkan strategi-strategi pengembangan produk, kepekaan terhadap lingkungan akan menciptakan gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah lingkungan.  Hal-hal tersebut merupakan dampak positif jangka pendek dan jangka panjang yang diharapkan muncul dari program ekstrakurikuler.

Langkah awal program adalah hasil analisis CGP terhadap Sumber Daya sekolah sebagai penunjang ekstrakurikuler entrepreneur berbasis lingkungan ini kemudian menganalisis minat, potensi peserta didik, dan lingkungan dalam pengembangan program ekstrakurikuler entrepreneur berbasis lingkungan.

Tujuan Program 

  • Mewujudkan program yang melatih kepemimpinan murid
  • Menghasilkan karya yang bermanfaat melalui pengembangan semangat wirausaha yang memiliki nilai jual untuk dimanfaatkan seluas-luasnya
  • Mengembangkan kecakapan hidup (life skills) murid dengan mengkreasi, mengorganisasi, dan memanajemen sebuah usaha (organisasi)

Sasaran Program 

  • Murid-murid SMPN 3 Jember yang memiliki minat di bidang enterpreneur, pengolahan hasil alam, karya seni dan pengelolaan lingkungan.
  • Sekbid OSIS SMPN 3 Jember

Karakter yang dikembangkan

  • Kepemimpinan
  • Percaya diri
  • Berani menghadapi resiko
  • Berorientasi pada masa depan
  • Orisinalitas

Dasar Teori Pembentukan Program

Dasar Filosofi Ki hajar dewantara terkait tujuan dari pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Prakarsa perubahan 

Seorang individu harus berani mengembangkan usaha dan ide barunya untuk memperbaiki kualitas hidup yang diintergrasikan dalam program ekstrakurikuler “entrepreneur school” untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur yaitu kreatif, inovatif, pantang menyerah, berani mengambil resiko, dan optimis dan sadar lingkungan.

Karakteristik lingkungan pendukung tumbuhnya kepemimpinan murid yang akan dikembangkan       

  • Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan, atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu
  • Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan

Poin/Komponen Profil Pelajar Pancasila Yang Dikembangkan     

1. Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang menerapkan pemahaman ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan sehari-hari (akhlak agama, pribadi, hub sosial, alam, bernegara)

2. Bergotong royong. kepemimpinan murid memungkinkan murid  untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas agar dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

3. Mandiri. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri.

4. Berkebhinekaan global. Kemampuan komunikasi interkultural dalam interaksi dengan sesama, menghargai dan mengenal budaya

5. Bernalar kritis. Secara objektif memproses informasi, mengambil keputusan hasil penalaran dan pemikiran yang reflektif

6. Kreatif. Menghasilkan gagasan yang orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Langkah Pelaksanaan Program

Planing – menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.

  • Mengelola suatu prakarsa perubahan di sekolah tentu kita membutuhkan sebuah manajemen perubahan, maka pada tahap perencanaan CGP menggunakan tahapan BAGJA
  • Tahapan BAGJA menggunakan paradigma inkuiri apresiatif, yaitu pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan. Inkuiri apresiatif menggunakan prinsip psikologi positif dan prinsip pendidikan positif.
  • Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. 
  • Lima tahapan utama yang dijalankan dalam akronim BAGJA tersebut adalah:
    • B (Buat pertanyaan awal),
    • A (Ambil pelajaran),
    • G (Gali mimpi),
    • J (Jabarkan rencana),
    • A (Atur eksekusi).

Organizing – mengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.

Proses Jalannya Aksi

Staffing – menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan SDM 


Motivating – mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia untuk mencapai tujuan.



Controlling – mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan sebab-akibat, penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif jika perlu.



Pengolahan PEGA ALOE VERA





Pengemasan dan Penjualan PEGA ALOE VERA





F (FEELING)
REFLEKSI

Siswa merespon positif kegiatan ini, mereka begitu bersemangat dalam melaksankan program meski di bulan puasa, tertantang tidak hanya bagaimana mereka mampu membuatnya tetapi bagaimana produk yang telah mereka buat memiliki nilai tambah dan laku.

Saya sebagai CGP merasa bangga dengan apa yang anak anak telah lakukan dan mampu melaksanakan program dengan baik, mengorganisasi kerja dengan TIM.  Hal yang tidak pernah saya duga bisa saya lakukan bersama anak anak dengan berbasis kekuatan semua telah dijalani dengan baik, meski masih memiliki beberapa kekurangan dalam pelaksanaan program ini memberikan motivasi kepada saya, rekan dan anak anak untuk bisa terus melakukan inovasi dalam membuat produk yang layak jual.

F (FINDING)
Dampak Program

  • Program yang telah berjalan ini, memberikan kesempatan siswa memiliki pengalaman dalam pengembangan kecakapan hidup dalam mengorganisasi, mengolah dan mencapai apa yang menjadi tujuan bersama secara kolaboratif
  • sekolah memiliki program berdampak pada murid yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan karya atau produk yang bermanfaat lainnya
  • mengembangkan keterampilan abad 21, menumbuhkan profil positif pelajar pancasila dan kecakapan hidup 
  • kolaboarasi beberapa pihak menambah wawasan, menambah relasi dan juga berbagi gagasan yang baik untuk komunitas
  • hasil penjualan dapat dimanfaatkan murid untuk pengembangan selanjutnya

F (FUTURE)

  • Memperluas jaringan dan relasi dalam Staffing – menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan SDM 
  • Motivating tidak hanya pada anggota tetapi juga siswa-siswa lain terlibat dalam menumbuhkan jiwa enterpreneur
  • Evaluasi dan refleksi serta terus membuat RTL secara berkala dan berkesinambungan   


SISWA OSIS DAN JAWARA ENTERPRENEUR BERBASIS LINGKUNGAN

the plant based oleh Anis Prasetiyaningsih

 1. Nama: Azzahra Monique D. Kelas: 9A Posisi Ketua Jawara

2. Nama: Nabila Jasmine Kelas: 9E Posisi Bendahara Jawara

3. Nama: Maulidani Insani Kelas:9E Posisi Bendahara Jawara

4. Nama: Putri Dahayu A. Kelas: 8H Posisi Koordinator  sekbid 11 OSIS

5. Nama : Belvane Rahmania Z. kelas: 8C Posisi ketua OSIS

6. Nama : Najwan Nur Nafiisahputra Kelas: 9E Posisi Sekretaris jawara

7.Nama : Nay kinsi kalingga Kelas :9D Posisi di Jawara/OSIS : ketua Jawara

8. Nama : Naysilla Valeriena Putri Kelas : 9E Posisi Sekretaris Jawara

9. Nama : Nazlin Tismazammi Haffiz Kelas : 9E Posisi Sekretaris Jawara

10. Nama : Akbar Hilmi Ahmadineza Kelas : 9E Posisi ketua Jawara

11.Nama: Danurdara Wahyadyatmika Kelas:8G Posisi Koordinator sekbid 9 OSIS

12. Nama : Divina Grace Anindya D Kelas : 8H Posisi Koordinator sekbid 6 OSIS


Belum ada Komentar untuk "AKSI NYATA MODUL 3.3 PROGRAM BERDAMPAK MURID"

Posting Komentar

Terimakasih telah suport kepada penulis dengan berkomentar secara bijak, memberikan kritik membangun dan positif

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel